Suatu Ketika, ada seorang anak yang bertanya kepada Ayahnya "Ayah, nanti kalo udah besar bagusnya aku jadi apa ?".
Sang Ayah tersenyum mendengar pertanyaan anaknya. Ia pun memandangi anaknya dengan penuh kasih sayang. Sambil mengelai rambut anaknya Ayah berkata "Nak, ikut ayah kedapur ya ?". "Iya ayah" jawab sang anak.
Sesampainya didapur, Ayah kemudian mengambil tiga panci yang berisikan air dan meletakkannya diatas kompor yang menyalah. Sambil menunggu air mendidih, sang Ayah meminta anaknya untuk menyiapkan tiga bahan "Telur, Wortel, dan Kopi". Setelah mendidih, sang Ayah meminta anaknya untuk memasukkan ketiga benda tersebut kedalam panci masing-masing satu. Ayah kemudian bertanya "Nak, pelajaran apa yang bisa kamu ambil dari kejadian itu ? (sambil menunjuk ke-tiga panci tersebut)". Tanpa menjawab, sang anak menggelengkan kepala bertanda kebingungan. Dengan tenang, Ayah pun menjelaskan kepada anaknya.
"Lihat telur itu nak, sebelum direbus telur itu lembek, lemah. Tapi setelah direbus ia berubah menjadi keras. Begitulah manusia, kadang memiliki sifat lemah lembut, baik hati. Namun setelah diuji oleh Alloh, ia berubah menjadi manusia yang keras dan mungkin menakutkan."
"Lihat wortel itu, sebelum direbus wortel itu keras, sangat kuat. Namun setelah direbus ia berubah menjadi lembek, dan sangat lemah. Banyak manusia yang sangat kuat, memiliki pendirian yang sangat kokoh. Tapi setelah diuji oleh Alloh, kekuatan itu tiba-tiba hilang, pendiriannya pun sangat lemah. Menjadi seseorang yang terlihat begitu rapuh."
kemudian,,,
"Lihat kopi itu, sebelum direbus kopi itu memberikan aroma yang khas, disukai oleh banyak kalangan manusia. Memberikan banyak manfaat bagi penggemarnya. Dan setelah direbus, kopi itu bukannya kehilangan aroma khasnya, justru aroma kopi itu semakin menjadi, semakin nikmat, seolah olah menghipnotis siapa saja yang menciumnya. Inilah salah satu sifat manusia, namun sangat jarang yang memiliki. Sebelum diuji ia terlihat baik dan memberi manfaat kepada orang disekitarnya. Dan setelah diuji oleh Alloh, bukannya melemah, bahkan semakin kuat, semakin memberikan warna bagi setiap insan disekelilingnya."
Hidup adalah pilihan. Tuhan memberikan pilihan, Manusia lah yang memilih. Jangan sampai Kita salah pilih.
Semoga motifasi yang berjudul pilihan hidup ini dapat menuntun kita menuju jalan yang lebih baik.
Posting Komentar